Pernahkah kalian menemukan buah – buahan atau sayuran yang
ditanam tiba – tiba busuk dan berulat? Hal ini mayoritas disebabkan oleh lalat
buah baik dacus, sp, ataupun dari tipe lain. Ada beberapa macam lalat buah
namun yang paling sering kita temui adalah dacus, sp. Lalat ini tergolong
sangat cepat serangannya apalagi ketika musim hujan tiba. Dari pengalaman
pribadi ada dua jenis yang paling sering menyerang hasil panen yaitu :
- Lalat buah dacus sp, dengan ciri – ciri warna belang kuning dan hitam, seperti lebah.
- Lalat buah berwarna hitam kecil, ukurannya bahkan lebih kecil dari seekor nyamuk.
Lalat buah jenis dacus sp
Untuk lalat buah yang serangan paling berbahaya yaitu jenis
dacus sp, apalagi ketika memasuki musim
penghujan. Lalau bagaimana kita mengendalikan perkembangan dan serangan dari
lalat buat tersebut?
Mari kita belajar bersama – sama sesuai dengan
pengalaman yang pernah saya coba. Cara mengendalikan perkembangan dan
serangannya yaitu dengan perangkap racun perangsang bau. Bagaimana cara
kerjanya? Cara kerjanya yaitu dengan aroma tersebut maka lalat buah akan
mendekat dan masuk dalam perangkap. Dalam pasar Indonesia ada beberapa merek
yang cukup familiar, diantaranya Petrogenol, Metilat, Supernet. Dari pengalaman
saya selama bekebun, saya baru menggunakan dua merek dari tiga yang disebutkan
yaitu Petrogenol dan Supernet. Dengan rincian sebagai berikut :
1. Petrogenol
- Ukuran botol kecil sebesar jari tangan, Berbentuk cair, aroma harum seperti cengkeh, berwarna kuning seperti bensin.
- Aplikasi dengan dimasukkan dalam botol
- Harga murah meriah, berkisar 10 rb an/botol
- Tersedia sangat banyak dipasaran
- Berbentuk kaleng ukuran 450 ml, aerosol / model semprot, berwarna kuning, aroma lebih tajam dibanding petrogenol.
- Aplikasi dengan disemprot, hasil semprotan berbentuk lem di permukaan yang disemprot
- Harga mahal berkisar 120 – 150 rb an / botol
- Ketersediaan belum banyak dipasaran
Dari dua produk diatas yang paling cepat hasil tangkapannya
adalah supernet, namun juga harus ditebus dengan harga yang tidak sedikit pula.
Saya menggunakan keduanya untuk saling mendukung. Namun dalam aplikasinya saya
menambahkan “LEM TIKUS”. ini berfungsi untuk menambah daya lengket pada
perangkap. Lem tikus bisa yang berbentuk pasta atau lembaran seperti buku,
untuk yang pasta harga berkisar 10 rb an dan yang lembaran seperti buku harga
berkisar 15 rb an.
formula perpaduan
1. Petrogenol + lem tikus
- Cara 1
- Ambil botol air mineral yang berbahan plastik, potong bagian depan
- Masukkan lem tikus dan oleskan sampe rata.
- Ambil kapas sedikit dan kemudian ditetesi dengan petrogenol secukupnya.
- Masukkan kapas kedalam botol yang telah diberi lem tikus.
- Tutup botol dengan potongan bagian depan namun dengan posisi terbalik.
- Pasang pada pohon buah / kebun sayur anda.
- Cara 2
- Ambil botol air mineral berbahan plastik
- Lubangi botol tiga atau empat lubang
- Masukkan kapas yang telah ditetesi petrogenol
- Oleskan lem tikus sampai rata pada botol
- Pasang pada pohon buah / kebun sayur anda.
- Selamat mencoba dan lihat hasilnya
2. Supernet + lem tikus
- Ambil botol mineral yang berbahan plastik
- Oleskan lem tikus sampai rata pada permukaan botol
- Semprotkan supernet cukup tiga titik semprot
- Gantung pada pohon buah / kebun sayur anda
- Selamat mencoba dan lihat hasilnya
Jika kita akan menggunakan lem tikus yang berbentuk lembaran
buku, maka cara kerjanya :
Buka lem tikus, teteskan petrogenol kedalam kapas dan
tempelkan pada permukaan lem tikus. Atau semprotkan supernet cukup tiga titik
dalam lem tikus kemudian pasang pada target. Hindari terkena hujan langsung, sebab kertasnya dapat keropos lebih cepat.
tidak butuh waktu lama untuk lengket
tidak butuh waktu lama untuk lengket
Untuk hasil yang optimal maka
setiap satu minggu harus kita cek sesering mungkin terutama pada musim hujan.
Kalau bisa pemakaian ini terus berlanjut supaya mematikan rantai hidup lalat
buah, sehingga hasil panen kedepan akan sangat memuaskan bagi kita.
Keuntungan dengan menggunakan lem tikus yaitu: kita dapat
menghemat pemakaian racun perangsang bau, karena begitu lalat buah masuk perangkap maka
akan langsung menempel dan dijamin lengket.
Pengalaman ini saya aplikasikan pada tanaman durian,
cempedak, jambu, belimbing, cabai, dll.
Untuk presentase hasil yang didapatkan bisa dikatakan
minimal 80 % hasilnya bagus, sebagai contoh buah cempedak berbuah sampe
seratusan, dan yang busuk kurang dari 10 buah itupun busuknya kecil. Tidak perlu
lagi ribet bungkus buah, tidak lagi pake semprotan pestisida pada pohon dan
buah.
Demikain sedikit pengalaman yang saya bagikan ini, sekiranya
berhasil untuk sistem pertanian Indonesia kedepan nantinya.
semua gambar diambil dari google.com dan pribadi
Makasih ilmu dan infonya, semoga bermanfaat
BalasHapus